Rabu, 14 Maret 2012

Karakteristik Ibu Yang Memiliki Balita Di Bawah Garis Meran


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Balita merupakan kelompok umur usia 0-5 tahun yang ditandai dengan masa proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, disertai dengan perubahan yang memerlukan zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas tinggi (Waryana, 2010).  Untuk memantau pertumbuhan dan  perkembangan balita, maka ibu harus mengetahui dan memahami tentang kebutuhan asupan nutrisi yang dibutuhkan balita dan status gizi balita (Sediaotama, 2010).
 Status gizi balita merupakan hal yang penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Status gizi balita dapat menggambarkan kondisi balita baik atau tidak dinilai dari umur, berat badan, lingkar kepala. Status gizi dapat mengajarkan ibu untuk melihat apakah tinggi badan balita bertambah, berta badan anak balita berkurang dan lingkar kepala balita yang tidak tampak besar. Status Gizi Balita dapat dipantau melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) yang diperoleh dari penimbangan dan pengukuran berkala di Posyandu dan Puskesmas. Dengan KMS seorang ibu dapat mengetahui sejauh mana perkembangan balita terutama berat badan normal atau di bawah garis merah (Proverwati, 2010).
World Health Organization (WHO) mencatat sedikitnya 23% balita di dunia mengalami berat badan yang rendah atau di bawah garis merah. Di negara Amerika Serikat jumlah balita dengan berat badan di bawah garis merah berjumlah 12,8% jumlah ini masih kecil dibandingkan negara Belanda. Di Negara berkembang jumlah balita yang mengalami berat badan di bawah garis normal yaitu sebanyak 26%. Di Indonesia jumah balita yang mengalami berat badan di bawah normal atau di bawah garis merah berjumlah 34% (Ridwan, 2008).
Balita dengan berat badan di bawah garis merah dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya anak balita. Berat badan di bawah garis merah akan menyebabkan anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan teman-temannya sebaya yang lebih sehat. Ketika memasuki usia sekolah balita tidak bisa berprestasi menonjol karena kecerdasannya terganggu akibat kekurangan gizi yang mengakibatkan berat badan anak di bawah garis merah (Waryana, 2010).
            Klasifikasi keadaan berat badan di bawah garis merah yang paling sederhana dan umum di pakai adalah ukuran berat  badan  menurut umur yang kemudian di bandingkan terhadap ukuran baku, karena berat badan anak merupakan indikator yang baik bagi penentuan status gizinya khususnya untuk anak yang berumur di bawah 5 tahun. Faktor-faktor yang menentukan besarnya persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah  disebabkan oleh: umur ibu yang terlallu mudah sehinggga tidak memiliki pengalaman dalam menyusun menu makanan, pendidikan ibu yang rendah sehingga mempengaruhi pengetahuan ibu dalam menyusun makanan, pekerjaan, tingkat ekonomi yang rendah sehingga tidak mampu untuk memberikan makanan yang baik bagi balita, jumlah anak yang dilahirkan sehingga mempengaruhi pengalamam ibu dalam menyusun menu makanan dan  pengetahuan. (Ellya, 2010).
 Indikator dari masalah gizi dapat diketahui dari taraf ekonomi keluarga dan ukuran yang dipakai adalah garis kemiskinan. Stabilitas keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang, dan kurangnya pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan di bidang memasak, konsumsi anak keragaman jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan (Soegeng, 2005).
Keadaan yang umum ini dikarenakan rendahnya pendapatan yang mereka peroleh dan banyaknya anggota keluarga yang harus diberi makan dengan jumlah pendapatan yang rendah. Kebanyakan keluarga telah merasa lega kalau mereka telah dapat mengkonsumsi makanan pokok (nasi, jagung) dua kali sehari dengan lauk pauknya kerupuk dan ikan asin, bahkan tidak jarang mereka telah lega kalau mereka telah dapat mengkonsumsi nasi atau jagung cukup dengan sambal dan garam (Kartasapoetra, 2005).
            Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Patumbak pada bulan Januari  2011, didapatkan jumlah  keseluruhan  balita dari 8 desa di Kecamatan  Patumbak yaitu 8063 orang  balita, dan ditemukan balita dengan berat badan dibawah garis merah  34 orang  balita dari 8 desa. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan  penelitian sederhana tentang “ Karakteristik Ibu Dengan Balita Berat Badan Di Bawah Garis Merah Di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011”.

1.2.  Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah “ Bagaimanakah Karakteristik Ibu Dengan Balita Berat Badan Di Bawah Garis Merah Di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011”.
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1.   Tujuan Umum
Mengetahui Karakteristik Ibu Dengan Balita Berat Badan Di Bawah Garis Merah Di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.
1.3.2.   Tujuan Khusus
1.        Mengetahui umur ibu dengan balita berat badan di bawah garis merah di  Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.
2.        Mengetahui pendidikan ibu dengan balita berat badan di bawah garis merah di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.
3.        Mengetahui paritas ibu dengan balita berat badan di bawah garis merah di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.
4.        Mengetahui pekerjaan ibu dengan balita berat badan di bawah garis merah di  Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.
5.        Mengetahui pendapatan ibu dengan balita berat badan di bawah garis normal di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.



1.4. Manfaat penelitian
1.        Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang karakteristik ibu dengan berat badan balita di bawah garis normal.
2.        Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan sumber referensi untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa/mahasiswi dan sebagai sumber data penelitian berikutnya.
3.        Bagi ibu
Sebagai bahan masukan dalam peningkatan pengetahuan keluarga untuk mengetahui kondisi berat badan balita, dan kondisi kesehatannya setiap bulannya.
4.        Bagi petugas kesehatan yang berada di Puskesmas Kecamatan Patumbak, sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan setempat  untuk memberitahu ibu yang memiliki balita agar meningkatkan makanan bergizi untuk mencegah  berat badan balita di bawah garis merah.

Tidak ada komentar: