Selasa, 06 Maret 2012

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Payudara

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa postpartum merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah dimana masa postpartum dimulai setelah kelahiran plasenta samapi enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil (Sulistyawati, 2009).

Payudara adalah sebagai perlengkapan organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu ibu. Perawatan payudara postpartum merupakan salah satu perawatan yang dilakukan dan diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui bayinya karena payudara merupakan satu-satunya penghasil air susu ibu dan makanan pokok pada bayi yang baru lahir (Depkes RI, 2005).

Bagi seorang wanita payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi kelangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan, tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak patut merawat payudara, banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusui, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu (Saryono, 2009).

Perawatan payudara yang tidak dilakukan pada masa postpartum dapat mengakibatkan berbagai masalah pada ibu. Beberapa masalah yang terjadi jika tidak melakukan perawatan payudara pada ibu postpartum antara lain pembengkakan payudara, saluran susu tersumbat, infeksi pada payudara, puting tertarik kedalam, puting susu lecet dan hal ini biasanya terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu postpartum dalam merawat payudara (Saryono, 2009).

United Nations Childrens Fund (UNICEF) mengatakan, sebanyak 30 ribu kematian bayi dan 10 juta kematian anak balita di dunia pada tahunnya bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi, sehingga perawatan payudara sangat penting dalam meningkatkan produksi air susu ibu (Ani, 2007).

Menurut penelitian terjadinya bendungan ASI di Indonesia terbanyak adalah pada ibu-ibu pekerja, sebanyak 16 % dari ibu yang menyusui (Depkes RI, 2006). Di daerah jawa tengah, pemberian ASI sebesar 54 % pada usia 2-3 bulan dan untuk usia 4-6 bulan sekitar 35 % akibat bendungan ASI yang disebabkan karena payudara tidak dirawat (Dinkes, 2008).

Perawatan payudara yang baik dan benar memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan produksi ASI dan dapat menghindarkan ibu dari bahaya pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat (Bahiyatun, 2009). Dari data diatas hal-hal yang mempengaruhi ibu tidak menyusui bayinya adalah puting susu ibu tidak menonjol, ASI ibu kurang,dan ibu takut payudaranya turun.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan melalui wawancara ditemukan masih banyak ibu yang tidak melakukan perawatan payudara meskipun ibu tersebut sudah tahu tentang cara perawatan payudara. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran perilaku ibu postpartum tentang Perawatan Payudara di klinik Wipa tahun 2011.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran perilaku ibu post partum tentang Perawatan Payudara di Klinik Wipa tahun 2011 ?

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran perilaku ibu post partum tentang Perawatan Payudara Di Klinik Wipa tahun 2011.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan ibu post partum tentang Perawatan Payudara Di Klinik Wipa tahun 2011.

2. Untuk mengetahui Gambaran Sikap ibu post partum Tentang Perawatan Payudara Di Klinik Wipa Tahun 2011.

3. Untuk mengetahui Gambaran Tindakan Perawatan Payudara ibu post partum Di Klinik Wipa Tahun 2011.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi ibu ibu post partum

Sebagai bahan masukan informasi bagi ibu postpartum tentang perawatan payudara.

1.4.2. Bagi peneliti

Sebagai Masukan bagi peneliti dalam meningkatkan, pengalaman, dan wawasan serta penerapan ilmu yang diperoleh peneliti selama pendidikan.

1.4.3. Bagi Tenaga Kesehatan

Agar lebih meningkatkan pelaksanaan perawatan payudara pada Ibu Post Partum.


Tidak ada komentar: